Sejarah AI
Tahun
1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja
ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of
Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey
dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John
McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama
yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa
pemrograman Lisp. Alan Turing
memperkenalkan "Turing
test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku
cerdas. Joseph Weizenbaum
membangun ELIZA, sebuah chatterbot
yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Pada tahun
1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan
balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada
1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan
demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue,
sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry
Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang
disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama
telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada
pemerintah AS.
Istilah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence
(AI) sendiri diperkenalkan pertama sekali dalam konfrensi tentang kecerdasan
buatan di Dartmouth tahun 1956. Sejak saat itu para ilmuwan percaya bahwa suatu
saat nanti kekuatan teknologi akan sanggup menciptakan mesin yang sanggup
berpikir layaknya manusia. Akhirnya impian para ilmuwan tersebut coba dijawab
oleh pemerintah Jepang dengan meluncurkan proyek riset sepuluh tahun untuk
membuat Komputer yang sanggup meniru fungsi otak manusia. Usaha ambisius ini
diberi nama “Soft Logic”. Dengan menggunakan komputer yang diperlengkapi oleh
sinyal optik, mereka berharap menciptakan mesin pintar generasi baru yang
sanggup membaca teks, pidato yang lebih kompleks, menerjemahkan ekspresi wajah
dan bahasa tubuh.
Dimasa yang akan datang para ilmuwan berharap mampu
memanusiakan mesin-mesin pintar tersebut dengan menciptakan komputer dengan
citra wajah manusia yang dapat berkomunikasi dengan penggunanya lewat layar
monitor.
AI dan
Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)
Jika kita
berbicara AI tentunya kita tidak bisa melupakan kognisi manusia karena
rancangan AI muncul karena diadaptasi dari cara berpikir manusia atau kognisi
manusia. Menurut Alan Turing suatu mesin dikatakan cerdas bila ia sukses
berprilaku seperti manusia. Dengan kata lain AI memang didesain untuk
berprilaku dan berpikir menyerupai manusia.
McMulloh
dan Pitts pada tahun 1943 mengusulkan model matematis bernama perceptron dari
neuron di dalam otak. Mereka juga menunjukkan bagaimana neuron menjadi aktif
seperti saklar on-off dan neuron tersebut mampu untuk belajar dan memberikan
aksi berbeda terhadap waktu dari input yang diberikan. Hal ini dapat diterapkan
pada mesin karena adanya sistem on-off. Jadi dengan kata lain bahwa ada
kemiripan sistem antara mesin dan otak manusia.
Karena
kecerdasan tiruan adalah ilmu yang berdasarkan proses manusia berpikir, maka
penelitian bagaimana proses manusia berpikir adalah hal yang pokok. Pada saat
ini para peneliti hanya mulai mengerti sedikit dari proses berpikir tersebut,
tetapi sudah cukup diketahui untuk membuat asumsi-asumsi yang pasti tentang
bagaimana cara berpikir dan menggunakan asumsi-asumsi tersebut untuk mendesain
suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara tiruan.
AI
dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)
Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008
adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk
menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan
tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena
aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha
untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak
pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan
seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah
kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer,
pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi
pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil
inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan
selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan
alasan-alasannya bila perlu.
1. Aplikasi Sistem Pakar
a. ELIZA
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang
paling awal dikembangk oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer
terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana
sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
b. PARRY
Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal
dikembangkan di Standford University oleh seorang psikiater, yaity Kenneth
Colby. Kenneth Colby mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry
ini.
c. NETTALK
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg
pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah
program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan
mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara
mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.